TEOREMA NORTON
1. Pengertian Teorema Norton
Teorema
norton atau norton theorem adalah salah satu teori atau alat analisi yang dapat
digunakan untuk menyederhanakan suatu rangkaian linear yang rumit menjadi
rangkaian yang lebih sederhana.Berbeda dengan teorema thevin yang
penyederhanaannya menggunakan sumber tegangan (Voltage Source) ekivalen dengan
merangkai resistor ekivalen secara seri, Teorema Norton menyederhanaannya
dengan menggunakan sumber arus (Current Source) ekivalen dan perangkaian
resistor ekivalen secara paralel.
Teorema
Norton ini berasal dari dua orang peneliti yang bernama Hans Ferdinand Mayer
dari Siemens & Halske dan edward Lawry Norton dari Bell Labs.Karena
ditemukan oleh dua orang peneliti teorema ini juga sering disebut dengan
teorema Mayer-Norton (Mayer-Norton theorem).
Ditentukan
sebuah jaringan listrik seperti pada gambar dan bagian dalam kotak hitam yang
akan dicari sirkuit ekivalennya,nilai sumber arus
ekuivalen Norton didapat dengan
membuat hubungan singkat antara terminal A dan B lalu dihitung besar arus yang
mengalir melalui terminal tersebut.sedangkan nilai resistornya pengganti
dapat dihitung dengan mematikan
semua sumber tegangan dan arus lalu hitung nilai ekuivalen resistansi diantara terminal
A dan B.Penggunaaan utama dari teorema norton adalah menyederhanakan sebagian
besar dari sirkuit dengan sirkuit ekivalen yang sederhana.
2.
Bunyi Teorema Norton
Teorema
Norton menyatakan bahwa :
“Setiap jaringan listrik linear atau
rangkaian rumit tertentu dapat digantikan oleh rangkaian sederhana yang hanya
terdiri dari sebuah Arus sumber
dan sebuah Resistor yang
diparalelkan
“
Rangkaian
pengganti tersebut dinamakan juga dengan Rangkaian Ekivalen Norton.
3.
Cara Menganalisis Rangkaian Linier dengan Perhitungan
Teorema Norton
Berikut
ini adalah langkah-langkah untuk menganalisis dan menghitung suatu rangkaian
linear dengan menggunakan Teorema Norton.
·
Hubung singkat resistor beban
·
Hitung atau ukur arus pada rangkaian hubung singkat
tersebut.Arus ini disebut dengan arus Norton
(
)
·
Buka arus sumber ,hubung singkat tegangan sumber dan
lepaskan resistor beban.
·
Hitung atau ukur resistansi rangkaian terbuka.Resistensi
ini dinamakan dengan Resistansi Norton (
)
·
Gambarkan kembali dengan memasukkan nilai arus pada rangkaian yang
dihubung singkat dilangkah 2.Rangkaian arus sumber dan Resistansi pada
rangkaian terbuka yang dilakukan pada langkah 5 secara paralel.hubungkan
kembali resistor beban yang kita lepaskan pada langkah 3.ini merupakan
rangkaian yang telah disederhanakan berdasarkan teorema norton atau biasanya
disebut dengan Rangkaian Ekivalen Norton.
·
Carikan arus beban yang mengalir dan tegangan beban pada resistor beban
berdasarkan aturan pembagi arus listrik (Current Divider Rule).
4. Contoh Kasus Perhitungan Teorema Thevenin
Berikut
ini adalah contoh kasus untuk menganalisis Rangkaian Linear dengan menggunakan
Teorema Norton dengan mengikuti langkah-langkah diatas.
Pada
gambar dibawah ini, carikan Nilai Resistansi Norton (RN) dan Arus Norton (IN) serta Tegangan
Beban (VL) pada Resistor Beban (RL)
dengan menggunakan Teorema Norton.
Langkah 1.
Hubung
singkat Resistor beban 15Ω seperti pada gambar berikut ini :
Langkah 2
Hitung
atau ukur arus rangkaian hubung singkat tersebut. Arus ini disebut dengan Arus
Norton (IN).Kita telah melakukan hubungsingkat (short)
terminal AB untuk mendapatkan Arus Norton (IN) sehingga
Resistor 60Ω dan 30Ω menjadi terhubung secara paralel. Kedua resistor tersebut
kemudian terhubung seri terhadap resistor 20Ω.
Dengan demikian Total Resistansi (Rt) yang akan terhubung ke Sumber adalah sebagai berikut :
Dengan demikian Total Resistansi (Rt) yang akan terhubung ke Sumber adalah sebagai berikut :
Rt
= 20Ω + (60Ω || 30Ω) ⇒ (yang
dimaksud dengan “||” adalah Paralel )
Rt = 20Ω + ((30Ω x 60Ω) / (30Ω + 60Ω))
Rt = 20Ω + 20Ω
Rt = 40Ω
Rt = 20Ω + ((30Ω x 60Ω) / (30Ω + 60Ω))
Rt = 20Ω + 20Ω
Rt = 40Ω
Setelah
mendapatkan nilai Total Resistor (Rt), maka selanjutnya adalah menghitungkan
Arus listrik yang mengalir dengan menggunakan Hukum Ohm :
It
= V / Rt
It = 12V / 40Ω
It = 0,3A
It = 12V / 40Ω
It = 0,3A
Kemudian
carikan nilai arus sumber (ISc) yang juga sama
dengan nilai arus Norton (IN) dengan
menggunakan prinsip Pembagi Arus (Current Divider Rule).
ISc = IN = 0,3A
((60Ω / (30Ω + 60Ω))
ISc = IN = 0,2A
ISc = IN = 0,2A
Jadi
Arus Norton adalah 0,2A.
Langkah 3
Lepaskan
Arus Sumbernya, Short atau Hubungsingkatkan Tegangan Sumber dan lepaskan
Resistor Beban seperti pada gambar dibawah ini :
Langkah 4
Hitung
atau ukur Resistansi Rangkaian Terbuka. Resistansi ini dinamakan dengan
Resistansi Norton (RN).
Karena Tegangan sumber dihubungsingkatkan pada langkah 3, maka tegangan sumbernya sama dengan 0. Seperti pada gambar, kita dapat melihat Resistor 30Ω adalah berhubungan Seri dengan Resistor 60Ω dan 20Ω. Perhitungan untuk mencari Resistor Norton (RN) adalah sebagai berikut :
Karena Tegangan sumber dihubungsingkatkan pada langkah 3, maka tegangan sumbernya sama dengan 0. Seperti pada gambar, kita dapat melihat Resistor 30Ω adalah berhubungan Seri dengan Resistor 60Ω dan 20Ω. Perhitungan untuk mencari Resistor Norton (RN) adalah sebagai berikut :
RN = 30Ω + (60Ω || 20Ω)) ⇒ (yang dimaksud
dengan “||” adalah Paralel )
RN = 30Ω + ((60Ω x 20Ω) / (60Ω + 20Ω))
RN = 30Ω + 15Ω
RN = 45Ω
RN = 30Ω + ((60Ω x 20Ω) / (60Ω + 20Ω))
RN = 30Ω + 15Ω
RN = 45Ω
Jadi,
Nilai Resistor Norton (RN) adalah 45Ω.
Langkah 5
Hubungkan
Resistor Norton (RN) secara paralel dengan sumber
arus (IN) dan pasangkan kembali Resistor beban seperti pada
gambar dibawah ini :
Langkah 6
Langkah
terakhir adalah menghitung nilai arus beban dan nilai tegangan beban pada
Resitor beban berdasarkan Hukum Ohm :
Menghitung
Arus Beban (IL) yang mengalir melalui Resistor
beban (RL)
IL = IN x ((RN / (RN + RL))
IL = 0,2A x ((45Ω / ((45Ω + 15Ω))
IL = 0,15A
IL = 0,2A x ((45Ω / ((45Ω + 15Ω))
IL = 0,15A
Dan
Menghitung
Tegangan Beban (VL) pada Resistor Beban (RL)
VL = IL x RL
VL = 0,15A x 15Ω
VL = 2,25V
VL = 0,15A x 15Ω
VL = 2,25V
Jadi
Arus Beban yang mengalir melalui Resistor Beban adalah 0,15A, sedangkan Tegangan bebannya adalah 2,25V.
Sumber :
http://teknikelektronika.com/bunyi-pengertian-teorema-norton-cara-perhitungan-teorema-norton/







Komentar
Posting Komentar